bio.fsm.undip.ac.id – Prof. Drs. Sapto P. Putro, M.Si., Ph.D, Ketua Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (Undip) ditunjuk menjadi guest expert dalam program JIB432 Environment and Conservation Biology 2024/2025 yang diadakan oleh Universiti Sains Malaysia (USM), Penang Malaysia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2024 secara daring dengan melibatkan dosen senior Dr. Lim Lee Sim dan diikuti oleh 30 mahasiswa aktif dari JIB432 Environment and Conservation Biology, PPJM-USM. Kegiatan ini bertajuk dalam tema “Application of Smart Modern Aquaculture for Sustainability and Productivity: Prospects and Challenges”.
Prof. Sapto menyampaikan bahwa dia diundang khusus oleh Dr Lim Lee Sim dari Universiti Sains Malaysia untuk berbagi dengan mahasiswa USM mengenai Sustainable Automated Aquaculture pada Kamis (12/12/2024). “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama akademik antara FSM Undip dan PPJJ-USM.” tambahnya.
Menurut Prof Sapto, keanekaragaman hayati laut dari Indonesia dan Malaysia termasuk ke dalam segitiga terumbu karang yang penting sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia. ”Wilayah ini menampung lebih dari 2.000 spesies ikan karang, banyak di antaranya umum ditemukan di perairan Indonesia dan Malaysia. Sebagai upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dari kepentingan manusia, khususnya potensi eksploitasi sumberdaya kelautan untuk kebutuhan seafood, maka penting untuk mensosialisasikan penerapan budidaya modern yang produktif dan ramah lingkungan untuk kebutuhan manusia akan makanan berprotein tinggi,” jelas Prof Sapto yang juga berperan sebagai pendiri Center of Marine Ecology and Biomonitoring for Sustainable Aquaculture (Ce-MEBSA) Undip.
Prof Sapto menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang disertai dengan pelibatan teknologi modern akuakultur, baik inland, coastal maupun offshore aquaculture, agar kebutuhan dunia akan pangan bergizi kedepan bisa tercukupi melalui budidaya, bukan dari penangkapan di alam. Penerapan Integrated Multitrophic Aquaculture (IMTA), aplikasi Keramba Jaring Apung Bertingkat modern (KJABB Net Roller system), penerapan 7 modul dashboard system untuk aplikasi biomonitoring dan biosecurity, pengembangan software earkywarning system untuk pemantauan lingkungan, dan smart autofeeder untuk efisiensi pakan merupakan beberapa contoh penerapan budidaya yang mengedepankan konsep green technology untuk penguatan blue economy.
Kerjasama antara kedua pihak sebelumnya telah terjalin dalam bentuk kunjungan official ke Pusat Pengkajian Jarak Jauh, Universiti Sains Malaysia, telah dilaksanakan tanggal 28- 30 Oktober 2024 disertai penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) oleh Dekan FSM Undip Prof. Dr. Kusworo Adi, S.Si. MT dan Dekan Pusat Pengkajian Jarak Jauh Universiti Sains Malaysia Assoc. Prof Dr Zulnaidi Yacoob. Sebagai tindak lanjut dari komitemn Kerjasama tersebut, penandatangan juga dilakukan terhadap dokumen Impelentation Arrangament (IA) oleh Ketua Departemen Biologi FSM Undip Prof. Drs. Sapto P. Putro, M.Si., Ph.D, sebagai inisiator Person in Charge (PIC) kerjasama bidang Biologi.
”Tujuan kerjasama untuk melakukan perluasan, penguatan dan implementasi jejaring kerjasama internasional dalam bidang science dan mathematics dengan universitas terbaik dunia. Kolaborasi dengan Departemen Biologi FSM ini dituangkan dalam bentuk kerjasama dan ditandatangani kedua belah pihak, pada Selasa (29/10/2024) lalu, di sela kunjungan tim dari Departemen Biologi FSM Undip,” jelasnya.
Kesepakatan kerjasama kedua pihak terjalin dalam bidang pendidikan yang meliputi program visiting profesor, adjunct professor, simposium, workshop, Focus Group Discussion (FGD), studium generale, penelitian atau riset bersama dan publikasi karya ilmiah. Kerjasama ini diharapkan akan makin memantapkan Departemen Biologi FSM Undip untuk semakin go internasional. Selain itu juga dalam rangka mendukung visi Undip menjadi World Class University.