biologi.fsm.undip.ac.id – Ketua Center of Marine Ecology and Biomonitoring for Sustainable Aquaculture (Ce-MEBSA) sekaligus Ketua Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Prof. Drs. Sapto P. Putro, M.Si., Ph.D., berkesempatan menjadi dosen tamu di Universiti Putra Malaysia (UPM), Selangor, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Dalam kunjungannya tersebut, Prof. Sapto memberikan kuliah tamu mengenai topik akuakultur di Departemen Akuakultur, Fakultas Pertanian UPM. Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa semester empat dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan akademik dalam memperluas wawasan serta pemahaman mahasiswa tentang praktik budidaya perairan berkelanjutan.
Selain memberikan kuliah, Prof. Sapto juga terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan bersama Ketua Departemen Akuakultur UPM, Prof. Dr. Natrah Fatin Mohd Ikhsan, yang juga menjabat sebagai Ketua Algae Biota Technology and Innovation Research Center (ALBIC). Turut hadir dalam diskusi tersebut sejumlah pakar dari UPM, antara lain Dr. Zarirah Mohamed Zulperi (ahli endokrinologi ikan), Dr. Fadhil Syukri (pakar genetika dan pemuliaan akuakultur), serta Dr. Muhammad Azfar Ismail (spesialis bidang pascapanen dan pengolahan).
FGD ini menjadi ajang pembahasan rencana kerja sama riset antara kedua institusi untuk lima tahun ke depan. Fokus kerja sama meliputi pengembangan sistem budidaya perairan produktif yang berkelanjutan, baik di lingkungan air tawar maupun laut. Salah satu fokus utama ialah penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan melalui sistem Keramba Jaring Apung Integrated Multi-Trophic Aquaculture (KJA IMTA).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program World Class University (WCU) yang secara aktif mendorong kolaborasi internasional, baik dalam pendidikan tinggi maupun penelitian. Inisiasi kolaborasi antara Departemen Biologi FSM UNDIP dan Departemen Akuakultur UPM ini bermula dari pertemuan pada 31 Oktober 2024 lalu di kampus UPM, dengan Prof. Sapto sebagai inisiator kerja sama dan Dr. Fadhil Syukri sebagai mitra institusional.
Kerja sama yang sedang dirancang mencakup pelaksanaan riset bersama, publikasi ilmiah kolaboratif, pertukaran dosen (kuliah pakar), serta program mobilitas mahasiswa.
Dalam keterangannya, Prof. Sapto menyampaikan bahwa Ce-MEBSA sebagai salah satu Centre of Excellence Universitas Diponegoro memiliki visi untuk mengembangkan sistem budidaya perairan modern berbasis teknologi hijau. Pendekatan ini tidak hanya ditujukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir dan laut, tetapi juga mendorong pemanfaatan potensi sumber daya kelautan demi kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan prinsip blue economy.