bio.fsm.undip.ac.id – dikutip dari jatengdaily.com, telah terjalin kerjasama antara Center of Marine Ecology and Biomonitoring for Sustainable Aquaculture (Ce-MEBSA) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan Departemen Aquaculture, Faculty Pertanian Universiti Putra Malaysia (FP-UPM). Kerjasama ini difokuskan pada cluster research (penelitian) productive sustainable aquaculture (budidaya perairan produktif berkelanjutan) aplikasi budidaya perairan tawar dan laut, terutama pada penerapan budidaya modern Keramba Jaring Apung Integrated Multi Trophic Aquaculture (KJA IMTA) yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Prof. Drs. Sapto P. Putro M.Si., Ph.D selaku Ketua Ce-MEBSA yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Biologi FSM Undip dengan Dr. Fadhil Sukri, perwakilan Department of Aquaculture FP-UPM, di kampus FP-UPM, Malaysia.
Dr Fadhil menyampaikan bahwa kepakaran bidang kajian yang sedang diteliti olehnya tergabung dalam beberapa klaster, antara lain fish Ecology, Algae Culture, fish disease, molecular biology of fish, fish breeding, genetic aquaculture, fish feed technology, dan post harvest technology. Klaster yang ada ini sangat mendukung untuk terjalinnya kerjasama dengan Ce-MEBSA Undip dalam bidang productive sustainable aquaculture.
Prof Sapto menerangkan mengenai Ce-MEBSA yang merupakan salah satu Undip’s Centre of Excellence. Ce-MEBSA berfokus pada pengelolaan dan pemanfaatan kawasan pesisir dan laut dengan program pengembangan budidaya modern sistem IMTA yang mengunggulkan penerapan teknologi ramah lingkungan (green technology) sekaligus mendukung kesejahteraan manusia melalui pemanfaatan sumber daya laut (blue economy). ”Hal ini sangat sejalan dengan Pola Ilmiah Pokok Undip (Undip’s Principal Scientific Pattern), yaitu Tropical and Coastal Region Eco-development atau pengembangan secara ekologis kawasan pesisir/pantai dan laut tropis sebagai keunggulan komparatif Undip,” jelasnya, pada Sabtu (2/11/2024).
Kerjasama selama lima tahun ke depan dengan Departemen Aquaculture FP-UPM ini akan diimplementasikan dalam bentuk riset, joint publication dan student mobility untuk mengakselerasi capaian Indikator Kinerja Universitas (IKU) Undip dan Renstra Departemen Biolog FSM Undip, melalui program World Class University. Kerjasaman mencakup penelitian yang berhubungan dengan Fisika, Matematika, Biologi, Kimia, Statistika, Ilmu Komputer yang berpotensi melibatkan pendekatan secara interdisipliner, termasuk Ekologi Kelautan, Budidaya Perairan Berkelanjutan, Pertanian Terapan, Mikrobiologi & Bioteknologi Kelautan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan manusia, Biokimia dan Biologi Molekuler, Ilmu Lingkungan dan Keberlanjutan, Statistik Ketahanan Pangan, Matematika Terapan, Informatika dan Teknologi, dan Nanoteknologi. Selain itu, setiap hasil penelitian bersama akan dipublikasikan dalam jurnal internasional.
Prof Sapto mengatakan, jika KJA IMTA ini telah dikembangkan oleh Ce-MEBSA Undip di sejumlah tempat. ”IMTA dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan dengan keramba jaring apung sebagai wadah budidaya perairan yang ditempatkan di badan air dalam, seperti waduk, rawa, danau, dan laut,” jelas Prof Sapto yang di sela kerjasama tersebut tim juga melihat budidaya ikan di Departemen Aquaculture FA-UPM tersebut.