bio.fsm.undip.ac.id. Di era digital saat ini, anak-anak sering kali lebih tertarik pada gadget daripada mengeksplorasi alam sekitar. Menyadari hal ini, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program pelatihan pembuatan herbarium untuk siswa-siswi kelas 6 SDN 01 Wuluh (02/08/24).
Program pelatihan herbarium sebagai media pembelajaran hasil inisiatif Afnia Kusumawardhani, mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika, program studi Biologi, terdiri dari penjelasan tentang apa itu herbarium dan pentingnya mendokumentasikan tanaman sebagai bentuk pelestarian keanekaragaman hayati.
Agus Mugianto selaku kepala sekolah di SDN 01 Wuluh, turut mendukung program pelatihan ini sebagai kesempatan emas bagi siswa untuk belajar di luar ruangan dan berinteraksi langsung dengan alam. “Kami berharap sekali kedatangan mahasiswa mahasiswi KKN UNDIP ini selain memberikan pelatihan herbarium tapi juga mampu membantu kami memberikan motivasi kepada adik-adik SD disini untuk mau melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan, mengingat sebagian besar memutuskan untuk langsung bekerja melanjutkan usaha tenpe milik keluarganya,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan berlandaskan pada kondisi alam Desa Blimbingwuluh yang masih asri dan kaya akan keanekaragaman hayati tumbuhan. Keindahan dan kekayaan tumbuhan herba yang terdapat di sekitar SDN 01 Wuluh Desa Blimbingwuluh memberikan potensi besar untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi anak-anak. Namun, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, banyak anak yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan smartphone daripada berinteraksi dengan alam. Pelatihan pembuatan herbarium dipilih sebagai salah satu cara yang menyenangkan untuk mengajak anak-anak kembali mencintai alam dan menggali potensi mereka dalam bidang sains dan konservasi.
Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan tentang berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar sekolah. Siswa-siswi diajak berkeliling lingkungan sekolah untuk mengumpulkan berbagai spesimen tanaman herba. Setiap kelompok siswa dilengkapi dengan alat dan bahan untuk membuat herbarium, seperti kertas koran, solasi, dan gunting.
Setelah mengumpulkan spesimen, siswa-siswi diajarkan cara menekan dan mengeringkan tanaman menggunakan kertas koran dan solasi. Mereka juga belajar bagaimana mencatat informasi penting tentang setiap tanaman, seperti nama tanaman, tempat ditemukan, serta tanggal pengambilan. Dalam proses ini, para siswa tidak hanya belajar tentang tanaman, tetapi juga tentang metode ilmiah dan pentingnya dokumentasi yang akurat. Kegiatan ini juga membuka wawasan baru bagi para siswa tentang keberagaman tanaman herba di sekitar mereka, yang mungkin sebelumnya mereka abaikan.
Dengan antusiasme tinggi, para siswa berhasil mengumpulkan dan menyusun koleksi herbarium masing-masing yang menunjukkan bahwa pembelajaran di luar ruangan bisa menjadi alternatif yang menyenangkan dan edukatif.
Tim KKN UNDIP berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi para siswa untuk lebih mencintai alam dan mengembangkan minat dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghargai alam sekitarnya. (Kontributor : Afnia)