Eksplorasi Ficus spp. di Gunung Ungaran: Mahasiswa UNDIP Wujudkan Aksi Nyata untuk SDGs

Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Haliaster Biologi Universitas Diponegoro kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian alam melalui kegiatan eksplorasi keanekaragaman tumbuhan di kawasan Gunung Ungaran. Kegiatan ini berfokus pada pendataan Ficus spp., salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu program World Class University Program Universitas Diponegoro yang mendorong mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperdalam wawasan ekologis dan keterampilan riset lapangan, tetapi juga menghubungkan kegiatan akademik dengan isu-isu global, khususnya yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

Genus Ficus (suku Moraceae) memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis. Pohon ini menghasilkan buah sepanjang tahun yang menjadi sumber pakan utama bagi banyak satwa liar, termasuk burung pemakan buah, kelelawar, dan primata. Selain itu, Ficus juga mendukung proses regenerasi hutan melalui penyebaran bijinya oleh satwa, membantu menjaga stabilitas tanah, serta berperan dalam mengatur kelembaban lingkungan sekitar. Berbagai penelitian internasional menegaskan bahwa Ficus sering disebut sebagai “keystone species” atau spesies kunci. Artinya, meskipun jumlahnya mungkin tidak mendominasi, keberadaannya memiliki pengaruh besar terhadap struktur dan fungsi ekosistem secara keseluruhan. Tanpa Ficus, banyak rantai interaksi ekologis dapat terganggu, yang pada akhirnya mengancam keberlangsungan keanekaragaman hayati.

Dalam kegiatan eksplorasi ini, mahasiswa Haliaster Biologi UNDIP melakukan pendataan dan dokumentasi spesies Ficus yang ditemukan di kawasan Gunung Ungaran. Pendekatan lapangan dilakukan melalui identifikasi morfologi tumbuhan, pencatatan titik koordinat, serta pengumpulan data serta pembuatan awetan tumbuhan (herbarium). Hasil awal menunjukkan adanya variasi spesies Ficus serta terdapat spesies IFicus yang jarang di jumpai namun ditemukan di Gunung Ungaran. Hal ini menegaskan pentingnya Gunung Ungaran sebagai habitat penopang satwa liar, terutama burung pemakan buah (frugivora).

Gunung Ungaran dipilih sebagai lokasi penelitian karena kawasan ini memiliki ekosistem hutan tropis yang masih cukup terjaga, meskipun menghadapi tekanan dari aktivitas manusia seperti wisata alam, pertanian, dan alih fungsi lahan. Kondisi tersebut menjadikan Gunung Ungaran sebagai laboratorium alam yang tepat untuk memahami hubungan antara tumbuhan, satwa, dan dinamika ekosistem

Eksplorasi Ficus spp. ini juga sejalan dengan beberapa target SDGs, di antaranya SDG 15 (Life on Land) yang berfokus pada pelestarian ekosistem darat dan keanekaragaman hayati, SDG 13 (Climate Action) yang mendukung mitigasi perubahan iklim melalui pelestarian hutan, serta SDG 4 (Quality Education) yang memberikan pengalaman belajar berbasis riset lapangan bagi mahasiswa. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan data ilmiah, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya aksi nyata bagi keberlanjutan lingkungan.

Lebih dari itu, kegiatan ini membuktikan bahwa mahasiswa UNDIP tidak hanya berperan sebagai akademisi, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam pelestarian alam. Universitas Diponegoro melalui World Class University Program terus mendorong mahasiswa untuk memberikan kontribusi terhadap isu-isu global, sekaligus memperkuat komitmen universitas dalam mendukung implementasi SDGs.

Eksplorasi Ficus spp. di Gunung Ungaran yang digagas oleh Mapala Haliaster Biologi UNDIP menunjukkan bagaimana riset, edukasi, dan aksi nyata dapat berjalan beriringan.